Berikut ini penjelasan mengenai predestinasi dan kehendak bebas dalam alkitab yang dirangkum oleh studylightforums. Predestinasi dan kehendak bebas adalah dua konsep teologis yang sering menimbulkan perdebatan dalam kekristenan. Kedua konsep ini membahas hubungan antara kedaulatan Tuhan dan tanggung jawab manusia dalam keselamatan.
Pengertian
1. Pengertian Predestinasi
Predestinasi berasal dari bahasa Latin praedestinatio, yang berarti "menentukan sebelumnya." Dalam teologi Kristen, predestinasi mengacu pada doktrin bahwa Allah, dalam kedaulatan-Nya, telah menetapkan siapa yang akan diselamatkan dan siapa yang tidak. Doktrin ini terutama dikaitkan dengan ajaran Rasul Paulus dan diperjelas oleh teolog seperti Agustinus, Martin Luther, dan John Calvin.
Ayat-ayat Alkitab tentang Predestinasi:
Efesus 1:4-5 - “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.”
Roma 8:29-30 - “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”
Dari ayat-ayat ini, beberapa kesimpulan dapat diambil:
- Allah memilih orang-orang tertentu sebelum dunia dijadikan.
- Pemilihan ini berdasarkan kasih dan kehendak-Nya, bukan usaha manusia.
- Mereka yang dipilih-Nya ditentukan untuk diselamatkan dan menjadi serupa dengan Kristus.
Predestinasi sering dikaitkan dengan konsep "Pemilihan tanpa syarat" (unconditional election), yang diajarkan dalam tradisi Calvinis. Artinya, pemilihan Allah tidak didasarkan pada perbuatan atau iman manusia, tetapi sepenuhnya pada kasih karunia-Nya.
2. Pengertian Kehendak Bebas
Di sisi lain, kehendak bebas adalah konsep bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih antara taat kepada Allah atau tidak. Kehendak bebas ini terlihat dalam banyak bagian Alkitab yang menyerukan pertobatan dan iman kepada Kristus.
Ayat-ayat Alkitab tentang Kehendak Bebas:
Ulangan 30:19 - “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.”
Yohanes 3:16 - “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Matius 23:37 - Yesus berkata, “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.”
Dari ayat-ayat ini, tampak bahwa manusia memiliki tanggung jawab untuk memilih dan merespons panggilan Allah. Konsep ini lebih banyak dianut oleh teologi Arminian, yang menekankan bahwa keselamatan terbuka bagi semua orang dan manusia memiliki kebebasan untuk menerimanya atau menolaknya.
Bagaimana Predestinasi dan Kehendak Bebas Bekerja Bersama?
Salah satu pertanyaan besar dalam teologi adalah bagaimana Predestinasi vs Kehendak Bebas dapat berdampingan. Ada beberapa pandangan teologis yang mencoba menjelaskannya:
1. Pandangan Calvinis (Reformed Theology)
- Allah telah menentukan siapa yang akan diselamatkan dan siapa yang tidak sejak kekekalan.
- Keselamatan sepenuhnya adalah anugerah Allah dan bukan hasil dari keputusan manusia.
- Manusia secara alami berdosa dan tidak mungkin memilih Allah tanpa pertolongan-Nya (Doktrin Total Depravity).
2. Pandangan Arminian
- Allah menghendaki semua orang diselamatkan dan memberikan manusia kehendak bebas untuk memilih-Nya.
- Predestinasi didasarkan pada pengetahuan sebelumnya (foreknowledge) Allah tentang siapa yang akan percaya kepada-Nya.
- Keselamatan bisa diterima atau ditolak oleh manusia.
3. Pandangan Molinisme (Middle Knowledge)
- Allah memiliki "pengetahuan tengah" (middle knowledge), yang berarti Ia mengetahui semua kemungkinan yang bisa terjadi berdasarkan keputusan manusia.
- Berdasarkan pengetahuan ini, Allah menempatkan setiap orang dalam keadaan di mana mereka memiliki kesempatan untuk memilih keselamatan.
4. Misteri Kedaulatan dan Tanggung Jawab
Beberapa teolog percaya bahwa hubungan antara predestinasi dan kehendak bebas adalah suatu misteri yang tidak sepenuhnya dapat dipahami oleh manusia. Alkitab menunjukkan bahwa Allah berdaulat, tetapi juga meminta manusia untuk memilih dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Aplikasi dalam Kehidupan Kristen
Meskipun konsep predestinasi dan kehendak bebas bisa menjadi perdebatan teologis, ada beberapa prinsip yang bisa diterapkan dalam kehidupan:
- Bersyukur atas anugerah Allah: Jika kita diselamatkan, itu bukan karena usaha kita, tetapi karena kasih karunia-Nya.
- Bertanggung jawab atas pilihan kita: Kita harus hidup dengan iman dan ketaatan, serta memberitakan Injil kepada semua orang.
- Menghormati perbedaan teologis: Baik Calvinis maupun Arminian berpegang pada Alkitab dan berusaha memahami kebenaran Allah.
Itulah penjelasan mengenai predestinasi dan kehendak bebas dalam alkitab. Predestinasi dan kehendak bebas adalah dua konsep yang tampaknya bertentangan tetapi keduanya diajarkan dalam Alkitab. Predestinasi menekankan kedaulatan Allah dalam keselamatan, sementara kehendak bebas menekankan tanggung jawab manusia untuk merespons panggilan Allah. Berbagai pandangan teologis mencoba menjelaskan bagaimana kedua konsep ini bekerja bersama, tetapi pada akhirnya, hubungan antara keduanya adalah misteri ilahi yang menunjukkan kebesaran Allah.
Baik kita percaya pada predestinasi mutlak atau kehendak bebas manusia, yang paling penting adalah kita hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan mewartakan Injil kepada dunia.
Posting Komentar