vfVhymenUzKJZBtuc4xcn47AG410gaBoiC4BEUGo
Bookmark

Ancaman Pempek dan Tantangan Usaha

Ancaman Pempek dan Tantangan Usaha

Berikut ini ancaman pempek dan tantangan usaha Makanan Khas Palembang. Pempek, makanan khas Palembang berbahan dasar ikan dan sagu, telah menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia yang populer di berbagai daerah. Meski permintaan terhadap pempek cenderung stabil dan bahkan meningkat di beberapa wilayah, pelaku usaha pempek tetap menghadapi berbagai ancaman dan tantangan yang tidak bisa diabaikan.

Ancaman dalam Usaha Pempek

1. Bahan Baku yang Tidak Stabil

Dikutip dari https://dapuroma.id/, salah satu ancaman utama adalah ketergantungan pada bahan baku utama, yaitu ikan tenggiri atau ikan lainnya yang berkualitas. Ketersediaan ikan bisa sangat fluktuatif tergantung musim, cuaca, hingga kebijakan perikanan. Ketika pasokan ikan menurun, harga melonjak, dan ini berdampak langsung pada biaya produksi pempek.

2. Persaingan Usaha yang Ketat

Banyaknya pelaku usaha pempek, baik skala kecil rumahan hingga industri besar, menciptakan persaingan yang sangat ketat. Pelanggan kini memiliki banyak pilihan, sehingga pelaku usaha harus bersaing dari segi harga, rasa, kualitas, hingga inovasi produk.

3. Ancaman Produk Palsu atau Kualitas Rendah

Beberapa penjual tidak bertanggung jawab menjual pempek dengan bahan baku yang tidak higienis atau tanpa ikan sama sekali, hanya tepung. Ini dapat merusak citra pempek di mata konsumen dan menurunkan kepercayaan terhadap produk secara umum.

4. Perubahan Selera Konsumen

Konsumen modern semakin sadar akan kesehatan dan cenderung menghindari makanan yang digoreng atau mengandung pengawet. Pempek yang umumnya digoreng dan disajikan dengan kuah cuka yang tajam mungkin dinilai kurang sesuai bagi konsumen tertentu.

Tantangan dalam Pengembangan Usaha Pempek

1. Inovasi Produk

Agar tidak kalah saing, pelaku usaha perlu terus berinovasi. Misalnya, menciptakan varian pempek yang lebih sehat seperti dipanggang, vegan, atau berbahan dasar ikan lain dengan kandungan gizi lebih tinggi. Pempek kekinian dengan kemasan menarik dan pengiriman yang tahan lama juga menjadi tren yang harus diikuti.

2. Distribusi dan Logistik

Mengembangkan usaha ke luar daerah memerlukan sistem logistik yang andal agar pempek tetap segar saat sampai ke tangan konsumen. Ini menuntut investasi pada teknologi pengemasan dan pengiriman.

3. Digitalisasi dan Pemasaran Online

Banyak usaha pempek tradisional belum memanfaatkan pemasaran digital secara maksimal. Padahal, keberadaan di platform online seperti marketplace dan media sosial sangat penting untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Itulah ancaman pempek dan tantangan usaha. Usaha pempek memiliki potensi besar, namun juga dibayangi ancaman dan tantangan yang nyata. Diperlukan strategi adaptif, inovasi produk, dan pemanfaatan teknologi agar usaha ini bisa bertahan dan berkembang di tengah perubahan zaman dan persaingan yang dinamis.

0

Posting Komentar