Pemula wajib tahu tentang apa saja risiko investasi reksa dana. Secara umum, risiko investasi reksa dana sangat minim dibandingkan instrumen investasi lainnya Berikut ini beberapa risiko investasi reksa dana yang wajib Anda ketahui.
1. Risiko Likuiditas
Meskipun dikelola langsung oleh manajer investasi, reksa dana juga berisiko likuiditasnya bermasalah loh. Risiko ini bisa saja terjadi pada berbagai jenis reksa dana, baik itu pasar uang, saham, ataupun pendapatan tetap.
Disebut likuiditasnya bermasalah apabila ada beberapa pihak bank yang tidak sanggup memenuhi permintaan penarikan uang dari investor.
Proses pencairan reksa dana terbilang sangat gampang sebenarnya. Tapi, tetap saja ada kemungkinan keterlambatan dari Manajer Investasi untuk mengirimkan uang tersebut.
2. Wanprestasi
Sering dengar wanprestasi, tapi tidak tahu maknanya? Jadi wanprestasi ini artinya gagal bayar. Dikatakan wanprestasi apabila rekan usaha dari manajer investasi tidak bisa memenuhi kewajibannya dengan baik.
Siapa saja sih yang termasuk rekan usaha? Bisa jadi emiten, pialang, agen penjualan efek reksa dana, maupun bank kustodian. Dimana, rekan usaha ini langsung ditunjuk dan ditetapkan oleh manajer investasi.
Namun, kamu bisa kok menghindari wanprestasi ini dengan memilih tempat investasi reksa dana yang sesuai. Misalnya, investasi reksa dana di Moxa.id yang manajer investasinya telah berpengalaman dan profesional.
3. Tidak Dijamin Pemerintah
Risiko bangkrut atau anjloknya saham tidak akan pernah kita ketahui. Hal ini bisa terjadi kapan saja. Jika bank sudah bangkrut, maka investor pun harus siap menerima konsekuensinya.
Dikarenakan, tidak ada jaminan dari pihak bank maupun pemerintah. Nah, ini sangat berbeda dengan instrumen investasi lainnya. Misalnya, deposito dijamin oleh pihak LPS. Jadi, kerugiannya akan ditanggung.
4. Nilai yang Menurun
Perhitungan harga reksa dana didasarkan pada nilai aktiva bersih per unit penyertaan. Jadi, untuk perhitungan tersebut selalu dilakukan setiap hari. Hal ini membuat adanya risiko fluktuasi dari nilai reksa dana tersebut.
Turunnya nilai reksa dana ini bisa jadi karena harga aset yang sering berubah-ubah. Dari semua jenis reksa dana, Anda harus berhati-hati saat memilih reksa dana saham. Pasalnya, risiko penurunan nilainya lebih tinggi dan fluktuasi bahkan bisa terjadi dalam waktu yang singkat.
Lalu manakah risiko penurunan nilainya yang lebih rendah? Anda bisa gunakan reksa dana pasar uang yang lebih bersahabat. Hal ini dikarenakan reksa dana pasar uang menggunakan deposito dan obligasi, dimana batas waktunya tersebut kurang dari setahun.
5. Return yang Tidak Pasti
Berapapun modal yang telah Anda tanamkan di reksa dana, sebenarnya tidak ada kepastian berapa dan kapankah return atau pengembalian dana akan diterima.
Akan tetapi, risiko seperti ini juga sangat jarang terjadi di lapangan. Pasalnya, setiap bank ada yang sudah menetapkan batas pencairan dana yang harus dipatuhi oleh manajer investasi.
Di samping itu, risiko Anda menerima return yang lebih rendah bisa dibilang sangat minim dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
Beberapa risiko investasi reksa dana di atas masih terbilang sangat rendah dibandingkan instrumen investasi lainnya. Asalkan, Anda bisa memilih tempat investasi yang sesuai dan tepat. Contohnya, investasi reksa dana di Moxa.
Download aplikasi Moxa sekarang juga dan investasi reksa dana mulai dari Rp 10.000. Ada beragam jenis reksa dana yang bisa dipilih seperti reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan reksa dana saham.