Cara Kerja Asuransi Crypto yang Wajib Diketahui

Sudah tahu cara kerja asuransi crypto? Jika belum, yuk simak disini. Crypto menjadi salah satu model investasi yang bisa dilakukan oleh setiap orang. Namun sebelum mulai investasi alangkah baiknya untuk mempelajari beberapa informasi mengenai elemen investasinya. Sehingga nantinya Anda bisa melakukan investasi secara secara lebih baik.

Dalam instrumen crypto Anda akan mengenal beberapa elemen seperti ICO Calendar. Selain itu terdapat juga asuransi crypto, yang perlu Anda ketahui cara kerja dan penjelasannya secara lengkap.

Cara Kerja dari Asuransi Crypto

Secara umum yang disebut sebagai aset crypto adalah sebuah aset baru, yang mempunyai risiko lebih tinggi dari aset crypto lainnya. Sehingga jika dibandingkan dengan forex atau saham persentase resikonya akan jauh lebih tinggi.

Salah satu alasan asuransi crypto memiliki risiko cukup tinggi terletak pada tidak adanya manajemen terpusat, yang mengatur pergerakan harganya. Sehingga asuransi crypto memiliki harga cukup fluktuatif dengan pasar yang rentan terhadap beberapa kasus.

Di bawah ini adalah cara kerja dari asuransi crypto yang perlu Anda perhatikan:

1. Penggantian Aset

Penggantian Aset

Secara umum cara kerja dari asuransi crypto hampir sama dengan asuransi pada umumnya. Dimana nantinya asuransi crypto akan berusaha untuk mengganti aset yang sebelumnya telah dicuri.

Nantinya perusahaan asuransi dari aset crypto akan berperan sebagai penanggung. Sehingga perusahaan akan menanggung dampak dari kerugian, yang ada dari pelanggaran transaksi aset crypto tersebut.

2. Cover Peretasan dan Kesempatan Lain

Cover Peretasan dan Kesempatan Lain

Sementara itu perusahaan asuransi crypto nantinya juga akan menanggung kerugian dari peretasan pada platform investasi. Selain menanggung risiko kerugian nantinya pihak perusahaan juga dapat  mengcover beberapa dampak lain sesuai kesepakatan.

Umumnya cara kerja ini hampir sama dengan sistem asuransi pada umumnya. Dimana perusahaan bisa mengganti kerugian sesuai kesepakatan, yang ditandatangani pada polis asuransi. Sehingga dalam asuransi crypto juga berorientasi pada kesepakatan, yang disepakati oleh dua belah pihak di awal.

3. Bentuk Perlindungan

Bentuk Perlindungan

Meskipun bisa mengcover beberapa kerugian sesuai kesepakatan, namun ada beberapa instrumen lain yang tidak termasuk. Dalam hal ini biasanya asuransi crypto hanya fokus pada beberapa risiko kerugian saja.

Beberapa perusahaan crypto biasanya tidak memasukkan unsur fluktuasi pasar sebagai elemen perlindungan. Sehingga jika Anda mendapatkan kerugian dari unsur tersebut, maka besar kemungkinan tidak mendapatkan ganti rugi.

Sementara itu ada satu lagi contoh kerugian, yang tidak masuk dalam hitungan perlindungan. Hal ini ketika investor terlibat dalam skema ponzi ketika melakukan asuransi crypto.

4. Keteledoran Pengguna

Keteledoran Pengguna

Ada beberapa risiko yang mungkin dialami oleh investor. Dalam asuransi crypto hal tersebut diatur secara ketat untuk memastikan semua aktivitasnya berjalan secara lancar. Dalam hal ini asuransi crypto juga memiliki cara kerja, yang tidak menanggung kerugian akibat dari kesalahan investor sendiri.

Bagi investor yang kehilangan private key, perangkat keras hilang atau phising scam tidak masuk skema perlindungan. Sehingga pastikan Anda memperhatikan setiap detail transaksi secara baik.

Bagi Anda yang masih kesulitan mempelajari elemen kripto lain silahkan mengunjungi KanalCoin. Disini tersedia beragam informasi lengkap seputar transaksi digital baik crypto maupun blockchain. Sehingga investor bisa mengetahui informasi secara up to date dan aktual.

Leave a Comment