Asuransi Kesehatan Syariah Terbaik 2022, Ini Ciri-Cirinya!

Bertemu lagi dengan kami Jasa Konsultasi Asuransi Kesehatan Surabaya, kali ini kami akan membahas mengenai asuransi kesehatan syariah terbaik. Asuransi kesehatan syariah terbaik banyak dicari masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Bukan tanpa alasan, jenis proteksi kesehatan syariah tidak hanya menjanjikan layanan perlindungan yang maksimal. Melainkan juga jaminan keamanan dan kenyamanan praktik asuransi. Lalu, apa saja sih ciri-ciri yang dimiliki oleh sebuah asuransi kesehatan syariah yang terbaik itu?

Ingin Konsultasi Asuransi Kesehatan? Hubungi Nomor HP/WA : 081803081010

Mengenal Lebih Jauh Asuransi Kesehatan Syariah

Mengenal Lebih Jauh Asuransi Kesehatan Syariah
Sumber Foto : Pfimegalife.co.id

Secara garis besar, asuransi kesehatan syariah merujuk pada suatu usaha untuk saling tolong menolong dan saling melindungi antara sejumlah peserta. Upaya ini dilakukan dengan investasi berbentuk aset dengan pola pengembalian sebagaimana syariah, yakni dengan menghadapi suatu risiko lewat perikatan atau akad.

Baca Juga : 9 Cara Memilih Asuransi Kesehatan untuk Karyawan Perusahaan

Jika dibandingkan dengan asuransi konvensional, asuransi kesehatan syariah cenderung terbebas dari unsur riba. Selain itu, asuransi kesehatan syariah juga tidak memiliki unsur ketidakpastian (gharar) ataupun mengandung unsur perjudian (qimar).

Ingin Konsultasi Asuransi Kesehatan? Hubungi Nomor HP/WA : 081803081010

Prinsip Asuransi Kesehatan Syariah

Prinsip Asuransi Kesehatan Syariah
Sumber Foto : Pfimegalife.co.id

Dalam implementasinya, asuransi kesehatan syariah juga memiliki prinsipnya sendiri. Inilah beberapa prinsip tersebut:

1. Amal Ibadah

Pada dasarnya, segala jenis asuransi syariah menganut prinsip yang tidak bisa dilepaskan dari nilai amal. Poin ini dicapai melalui konsep tolong menolong diantara setiap peserta yang bergabung. Tiap-tiap nominal premi yang dibayarkan oleh peserta asuransi bisa dimanfaatkan untuk memproteksi diri dari berbagai risiko atas diri sendiri maupun orang lain.

Baca Juga : Tips Memilih Asuransi Kesehatan untuk Usia Diatas 60 Tahun

2. Dana akan Dikembalikan

Saat mendaftarkan diri pada asuransi syariah, dana yang Anda serahkan akan dikembalikan saat Anda tidak pernah mengajukan klaim selama masa polis berlangsung. Namun perlu diingat, setiap perusahaan asuransi sejatinya menggunakan kebijakannya masing-masing mengenai pengembalian hak nasabah tersebut. Umumnya, pengembalian dana bisa berupa potongan harga saat nasabah berencana melakukan perpanjangan polis atau pembelian tambahan proteksi lain di perusahaan asuransi yang sama.

3. Tafakul dan Tabarru

Asuransi kesehatan syariah juga menggunakan prinsip koperasi sharing risk atau yang juga akrab disebut sebagai tafakul. Lewat prinsip ini, asuransi akan membuat kesepakatan bersama dengan para peserta asuransi serupa lainnya untuk kemudian membagi risikonya. Pada tahap ini, perusahaan asuransi akan berperan sebagai pengelola dana saja. Adapun terkait dana yang terkumpul itu perusal dari hasil klaim, entah itu hibah maupun tabarru.

Jika suatu saat nanti nasabah merasa sistem bagi hasil yang digunakan tidak menguntungkan baginya, nasabah dapat meminta rincian pengelolaan dana demi menghindari adanya risiko penyelewengan dana yang tidak sesuai dengan hukum syariat Islam.

Ingin Konsultasi Asuransi Kesehatan? Hubungi Nomor HP/WA : 081803081010

Ciri-Ciri Asuransi Kesehatan Syariah

Ciri-Ciri Asuransi Kesehatan Syariah
Sumber Foto : Idxchannel.com

Inilah beberapa ciri dari asuransi kesehatan syariah terbaik:

1. Lebih Transparan

Salah satu karakteristik utama dari produk asuransi kesehatan berbasis syariah terbaik ialah produk tersebut harus lebih transparan kepada nasabah. Maksudnya, dari segi premi, proses pengolahan dana, hingga segala manfaat yang bisa ditanggung dan tidak bisa ditanggung harus disampaikan secara transparan kepada calon nasabah.

Kondisi ini berbeda dengan produk asuransi lainnya. Dimana asuransi kesehatan syariah relatif menerapkan pengelolaan dana dengan cara membagi seluruh porsinya secara jelas dan transparan di awal proses akad.

Terkait dengan jumlah porsi pengelola dan porsi untuk risiko yang bisa dibagi kepada para pemegang polis, setiap perusahaan memiliki persentase yang berbeda-beda. Meski demikian, nominalnya masih bisa berubah melalui prosedur negosiasi. Secara umum, persentase yang biasa digunakan untuk pembagian porsi risiko ialah 70% untuk tabarru dan 30% untuk ujrah.

2. Lebih Adil dan Menguntungkan

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, asuransi kesehatan syariah menggunakan prinsip sharing of risk. Sehingga dana tabarru yang tersedia bakal lebih menguntungkan, sekaligus bisa dibagi secara adil pada setiap peserta mengingat risikonya terletak tidak hanya pada pihak pengelola dana, dalam hal ini pihak penyedia asuransi, namun juga kepada para nasabahnya.

Baca Juga : Prinsip-Prinsip Asuransi Kesehatan yang Wajib Diketahui

3. Tidak Ada Istilah Dana Hangus

Asuransi kesehatan syariah tidak mengenal istilah dana hangus seperti yang umum ditemui pada produk asuransi kesehatan konvensional. Sebab, peserta asuransi kesehatan syariah memiliki kemungkinan untuk memperoleh uangnya kembali bahkan sebelum jatuh temponya.

Konsep yang diterapkan pada produk asuransi kesehatan syariah ini disebut dengan konsep wadiah atau titipan. Artinya, dana bisa dikembalikan meskipun peserta memilih produk asuransi kesehatan syariah dengan premi yang paling murah.

4. Perjanjian Tertuang pada Kontrak Wakalah

Segala macam kesepakatan yang terjadi, mekanisme asuransi, berikut aturan-aturan lainnya bakal dituangkan pada kontrak wakalah atau perwakilan. Karena segalanya menjadi lebih jelas, nasabah akan merasa lebih nyaman saat berhasil mengantongi polis asuransi kesehatan syariah.

5. Memiliki Jaringan Rumah Sakit yang Luas

Tidak semua rumah sakit menerima klaim asuransi kesehatan dari perusahaan tertentu. Inilah kenapa penting bagi calon nasabah untuk menimbang kembali pembelian asuransi dari perusahaan yang memiliki jaringan rumah sakit yang luas.

Ketika perusahaan asuransi yang Anda tunjuk sudah terhubung ke banyak rumah sakit, baik swasta maupun umum, Anda dapat menggunakan sistem pembayaran dan klaim yang lebih mudah.

Ingin Konsultasi Asuransi Kesehatan? Hubungi Nomor HP/WA : 081803081010

6. Menyesuaikan Plafon dan Premi

Prosedur pemilihan asuransi kesehatan syariah yang baik dan benar wajib selalu menyesuaikan antara plafon dan premi yang ditawarkan dengan keadaan keuangan calon nasabah. Semisal, apabila Anda hendak mengambil produk dengan harga yang lebih rendah, Anda harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar kekurangan yang tidak dijamin pada asuransi tersebut.

Pada tahap ini, Anda dapat memilih asuransi tambahan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Untuk diingat, semakin tinggi harga kamar rumah sakit, semakin mahal pula harga plafon dan premi yang perlu Anda bayarkan di setiap bulannya.

7. Wakaf dan Zakat

Islam menilai zakat sebagai salah satu kewajiban yang perlu dilaksanakan, dan ini sudah termasuk pada prosedur pengelolaan dana yang diberlakukan oleh perusahaan penerbit asuransi kesehatan syariah. Konon, setiap keuntungan yang didapat dari pengelolaan dana akan langsung dialokasikan sebagian untuk membayar zakat sesuai dengan ketentuan hukum Islam. Pun demikian dengan wakaf yang dapat dikelola oleh perusahaan dengan ketentuan yang disepakati.

8. Double Claim

Secara khusus, asuransi kesehatan syariah menjanjikan kemungkinan double claim pada pembiayaan perawatan rumah sakit yang bekerja sama dengan pihak asuransi dari perusahaan lain maupun BPJS.

Baca Juga : Perbedaan Asuransi Jiwa dan Kesehatan Secara Lengkap

9. Pengawasan Resmi

Asuransi kesehatan syariah juga memperoleh pengawasan dan arahan resmi dari pemerintah Indonesia melalui Dewan Syariah Nasional. Tujuan utama dari pengawasan ini ialah agar terjaga kehalalan transaksi asuransi. Serta, segala bentuk pengelolaan dananya sesuai dengan iklim ekonomi yang ada di Indonesia.

10. Bebas Kontributor Dasar

Saat peserta asuransi kesehatan syariah mengalami sakit dan tidak mampu membayarkan premi pada bulan terkait, pihak perusahaan penyedia pertanggungan dapat memberikan uang pertanggungan sebagaimana hak peserta tersebut.

Diketahui, pemerintah Indonesia secara langsung menyetujui adanya asuransi syariah di Indonesia dengan peraturan dan pengawasan yang ketat. Hukum asuransi syariah pun sudah diterbitkan melalui Fatwa MUI. Asalkan dijalankan dengan mempertimbangkan prinsip dan syariat Islam, maka praktik asuransi kesehatan syariah tersebut boleh dilakukan.

Itulah beberapa ciri-ciri lengkap dengan pengertian dan prinsip asuransi kesehatan syariah terbaik yang perlu Anda pahami dengan cermat. Pemilihan asuransi kesehatan yang tepat akan membawa hidup Anda terasa lebih nyaman dan tenang kedepannya.

Ingin Konsultasi Asuransi Kesehatan? Hubungi Nomor HP/WA : 081803081010

Leave a Comment