Apa Itu Peril dalam Manajemen Risiko? Ini Pengertiannya

Bertemu lagi dengan Jasa Konsultasi Asuransi Surabaya, kali ini kami akan membahas peril. Apa itu Peril? Peril adalah salah satu istilah yang terikat erat dengan manajemen risiko. Manajemen risiko sendiri merupakan segala proses identifikasi, penilaian, analisis, pengendalian, minimalisasi, penghindaran, ataupun penghapusan risiko yang tidak dapat diterima. Biasanya, manajemen risiko dilakukan oleh manajer keuangan atau investor pada saat melakukan analisis untuk mengukur potensi adanya kerugian dalam investasi.

Ingin Konsultasi Asuransi? Hubungi Nomor HP/WA : 081803081010

Berbicara mengenai manajemen risiko, tentu tidak terlepas dari istilah peril. Peril adalah hal yang sangat berkaitan dengan manajemen risiko, terutama dalam hal asuransi. Lantas, apa itu peril dalam manajemen risiko? Berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian peril dalam manajemen risiko beserta contoh-contohnya.

Pengertian Peril dalam Manajemen Risiko

Pengertian Peril dalam Manajemen Risiko
Sumber Foto : Ibfgi.com

Saat membahas tentang manajemen risiko, maka kita akan berbicara mengenai risiko. Dalam hal ini, risiko memiliki dua istilah penting, yaitu peril dan hazard. Apa itu peril? Peril merupakan potensi yang dapat menyebabkan kerugian atau risiko itu terjadi. Sementara itu, hazard merupakan pemicu yang bisa meningkatkan potensi terjadinya risiko.

Dapat dikatakan bahwa peril adalah penyebab kerugian atau sesuatu yang bisa menimbulkan kerugian. Umumnya, peril terjadi di luar kontrol seseorang yang terlibat di dalamnya. Beberapa aspek penting yang mempengaruhi terjadinya peril adalah keadaan alam, tingkah laku manusia, kondisi peralatan yang digunakan, seta kombinasi dari ketiga aspek tersebut.

Peril juga bisa didefinisikan sebagai musibah atau penyebab langsung dari terjadinya sebuah kerugian. Dalam hal ini, orang-orang bisa mengalami kerusakan atau kerugian karena terjadinya berbagai peril atau bencana. Umumnya, bencana yang sering terjadi adalah kebakaran, kecelakaan, kecerobohan, seta ketidakjujuran.

Bencana-bencana yang bisa menimpa harta benda tersebut seharusnya dipelajari serta dicermati oleh pihak pengelola risiko supaya perlindungan yang tepat bisa dilakukan. Maka dari itu, dibutuhkan manajemen risiko untuk meminimalisir serta mencegah risiko yang dapat terjadi. Lantas, bagaimana cara mengendalikan peril melalui manajemen risiko?

Baca Juga : Apa Itu Koasuransi? Ini Pengertian dan Contoh Koasuransi

Cara Mengendalikan Peril Melalui Manajemen Risiko

Pengendalian peril melalui manajemen risiko sangat penting untuk dilakukan. Semua tindakan dalam manajemen risiko ini dapat lebih menguntungkan perusahaan serta minim risiko. Dengan begitu, maka perusahaan bisa berkembang serta dapat lebih maju dengan tingkat kerugian yang berkurang. Berikut ini adalah beberapa cara mengendalikan peril melalui manajemen risiko.

1. Perencanaan

Cara mengendalikan peril melalui manajemen risiko dimulai dengan membuat perencanaan. Proses perencanaan ini dimulai dari mendaftarkan risiko-risiko yang mungkin dapat terjadi. Dengan begitu, maka bisa menghindari kemungkinan hambatan yang terjadi selama pelaksanaan SOP bisnis.

Setelah mendaftar risiko-risiko, selanjutnya adalah melakukan penilaian risiko mana yang mungkin bisa menimbulkan faktor peril dan bagaimana tingkat keberhasilan untuk mengatasi risiko-risiko tersebut. Langkah yang terakhir yaitu menentukan rencana tindakan yang diambil untuk mengatasi hal tersebut.

Tujuan dilakukannya perencanaan adalah untuk mengidentifikasi risiko utama serta memprioritaskan risiko tersebut berdasarkan dampak yang ditimbulkan. Selain itu, perencanaan juga bertujuan untuk menilai seberapa efektif kendali yang dilakukan pada saat ini terhadap risiko yang dihadapi.

Ingin Konsultasi Asuransi? Hubungi Nomor HP/WA : 081803081010

2. Penanganan

Dalam penanganan risiko peril, terdapat empat cara yang bisa digunakan. Empat cara tersebut adalah menghindar, memindahkan, mengurangi, dan menerima. Penanganan risiko dengan cara menghindar bisa memberikan hasil yang efektif apabila keuntungan yang diperoleh tidak sebanding dengan risiko yang diterima.

Mengurangi risiko yang diterima menjadi cara yang paling umum dan cocok digunakan pada rentang risiko yang luas. Dengan penanganan ini, maka kita dapat beraktivitas seperti biasan, namun dengan risiko bahaya yang berkurang.

Sementara itu, memindahkan risiko juga menjadi penanganan yang disarankan. Caranya adalah dengan memindahkan risiko melalui asuransi. Rumah, kendaraan, dan properti yang mempunyai risiko seperti rusak, hilang, atau terbakar dapat dipindahkan risikonya ke perusahaan asuransi dengan polis asuransi yang Anda pilih, sehingga akan menjadi lebih aman.

Pada kasus risiko yang ringan, maka langkah terbaik yang dapat dipilih yaitu menerimanya. Untuk jenis risiko yang mendapatkan kecenderungan serta dampak yang rendah, maka solusi mudah dan sederhana akan lebih menguntungkan apabila Anda menerimanya serta melanjutkan kebiasaan bisnis seperti biasa.

Ingin Konsultasi Asuransi? Hubungi Nomor HP/WA : 081803081010

3. Monitoring

Langkah terakhir dalam mengendalikan peril melalui manajemen risiko adalah melakukan monitoring. Monitoring sendiri merupakan kegiatan mengontrol sistem yang telah dibuat. Kontrol tersebut dilakukan sejak proses awal, apakah perlu adanya modifikasi terhadap perencanaan atau yang lainnya. Begitu pun dengan monitoring pada bagian penanganan supaya manajemen risiko ini bisa tetap berjalan dengan baik.

Mengenal Jenis-Jenis Peril dalam Manajemen Risiko

Mengenal Jenis-Jenis Peril dalam Manajemen Risiko
Sumber Foto : Disasterlegalservicesca.org

Pada praktek bisnis asuransi, polis yang berbasis named peril hanya menjamin kerugian yang disebabkan oleh peril yang disebutkan saja. Dengan kata lain, hampir tidak ada satu polis asuransi pun di dunia yang mengcover semua jenis bahaya.

Selain dikelompokkan berdasarkan sumber penyebabnya, yaitu natural perils serta man made perils, peril juga dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan kaitannya dengan bab operative cause. Penjelasan mengenai jenis-jenis peril adalah sebagai berikut:

Baca Juga : Mekanisme Pengelolaan Risiko dalam Asuransi Syariah

1. Insured Perils

Insured Perils merupakan bahaya-bahaya yang telah disebut sebagai bahaya yang dijamin dalam polis. Contohnya adalah perils yang dijamin pada polis asuransi kebakaran. Peril tersebut meliputi kebakaran (fire), ledakan (explosion), dan petir (lightning).

2. Excepted or Excluded Perils

Excepted or excluded perils adalah jenis-jenis bahaya yang disebutkan dalam polis asuransi sebagai dikecualikan. Contoh dari jenis peril ini adalah peperangan. Terjadinya peperangan (war) umumnya menjadi peril yang tidak mendapat jaminan dari polis asuransi kebakaran.

Ingin Konsultasi Asuransi? Hubungi Nomor HP/WA : 081803081010

3. Uninsured Perils

Uninsured perils adalah bahaya-bahaya yang tidak disebutkan sebagai bahaya yang dijamin maupun tidak dijamin. Dengan kata lain, uninsured adalah jenis-jenis bahaya yang tidak masuk ke dalam kategori insured perils dan excepted or excluded perils yang telah dijelaskan di atas.

Contoh Perils dan Hazard

Contoh Perils dan Hazard
Sumber Foto : Attorneybrianwhite.com

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa peril adalah suatu peristiwa yang jika terjadi bisa menimbulkan kerugian. Sementara itu, hazard adalah sebuah kondisi atau keadaan yang bisa memperbesar tingkat terjadinya suatu peril. Untuk membedakan peril dan hazard, perhatikan contoh sederhana berikut ini.

Baca Juga : Penyebab Mahalnya Biaya Pendidikan di Indonesia, Apa Saja?

Sebuah mobil melaju di jalan raya yang licin. Sebelah kanan dan kiri jalan raya tersebut banyak pohon. Meskipun sudah ada rambu-rambu lalu lintas, namun pengendara tetap mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi dan kurang berhati-hati. Tidak lama kemudian, mobil tersebut mengalami kecelakaan dan menabrak pohon.

Berdasarkan peristiwa tersebut, maka peril dalam kondisi tersebut adalah mobil menabrak pohon dan terjadi kecelakaan. Sementara itu, hazard dalam peristiwa tersebut adalah jalan yang licin karena semakin memperbesar kemungkinan terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor di jalan tersebut.

Itulah penjelasan lengkap mengenai apa itu peril dalam manajemen risiko beserta contohnya. Mengingat bahwa risiko akan selalu ada, maka sudah saatnya Anda mulai menggunakan produk asuransi untuk meminimalisir dan mencegah risiko yang dapat terjadi. Namun, pastikan untuk memilih produk asuransi yang terpercaya seperti asuransi AIA dari PT AIA Financial. Perusahaan asuransi yang sangat terpercaya ini siap memenuhi kebutuhan Anda dengan berbagai pilihan polis asuransi yang tersedia. Hubungi agen asuransi resmi AIA dibawah ini.

Ingin Konsultasi Asuransi? Hubungi Nomor HP/WA : 081803081010

Leave a Comment